Amerika adalah negara adikuasa yang sangat disegani negara-negara di dunia. Negara yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden ini, punya pengaruh besar dalam bidang ekonomi, politik, hingga militer.
Dalam hal militer, Amerika merupakan negara dengan kekuatan
militer nomor satu dunia. Hal ini tentu menjadi faktor yang membuat
negara-negara dunia enggan untuk mencari masalah dengan Amerika.
Menurut Global Firepower pada tahun 2022, Amerika Serikat
adalah negara dengan kekuatan militer nomor satu dunia dari 142 negara yang
ditinjau.
Laporan tersebut mengatakan, Amerika mempunyai total
personil militer sebanyak 1.832.000 orang dengan personil aktif sebanyak
1.390.000 orang.
Jumlah pasukan yang sangat besar ini kemudian didukung oleh
persenjataan kelas atas, dengan teknologi terbarukan.
Untuk angkatan darat, Amerika diperkirakan mempunyai 6.612
tank, 45.193 kendaraan lapis baja, 1.339 unit artileri, 1.498 unit artileri
swagerak, dan 1.366 unit peluncur roket. Jumlah tersebut belum termasuk rudal,
baik rudal jangka pendek maupun rudal balistik atar benua (ICBM).
Angkatan Darat Amerika Serikat (United States Army atau
disingkat US Army) adalah cabang terbesar dari Angkatan Bersenjata Amerika
Serikat dan tanggung jawab utama untuk operasi militer darat.
Pasukan darat Amerika ini telah menjalani seleksi dan
pelatihan yang sangat berat sebelum bertugas.
Sedangkan kekuatan udara Amerika didukung oleh 1.957 unit
pesawat tempur dan 910 unit helikopter tempur.
Adapun angkatan laut AS disebut United States Navy (USN) memiliki
11 kapal induk, 68 unit kapal selam, dan 92 kapal perusak.
Pesawat tak berawak Amerika Serikat juga tidak bisa
diabaikan, popularitasnya meningkat karena mampu mengalahkan Target Bernilai
Tinggi.
Sementara itu, menurut laporan Global Firepower, AS
menggelontorkan anggaran pertahanan sebesar USD 750 miliar pada 2020. Jumlah
itu setara dengan Rp10,500 trilun (kurs USD 14.000). Namun belum ada informasi
terbaru mengenai anggaran yang digelontorkan Amerika untuk militernya tahun
2022 ini.
Selain persenjataan yang sudah disebutkan di atas, militer
Amerika juga didukung dengan kekuatan nuklir.
Pada tahun 2022 ini, Amerika dikabarkan mempunyai senjata
nuklir terbaru jenis Ground-Based
Strategic Deterrent (GBSD), yaitu LGM-35A Sentinel. Rudal balistik antarbenua
(ICBM) ini dilaporkan mampu membawa hulu ledak nuklir setara 300 kiloton TNT.
Selain kekuatan militer yang terlihat wujudnya, Amerika juga
juga diyakini punya senjata lain yang lebih menakutkan yaitu senjata biologis.
Senjata ini begitu menakutkan karena berbentuk
mikroorganisme seperti bakteri, jamur, racun, atau virus lain yang diproduksi
dan dilepaskan dengan sengaja untuk memberikan penyakit atau membunuh makhluk
hidup, termasuk juga manusia.
Amerika merupakan negara pertama yang memiliki senjata
biologis. Penelitian senjata biologis pertama dilakukan Amerika pada tahun 1943,
atas perintah Presiden AS Franklin Roosevelt.
Penelitian itu berlangsung di laboratorium bernama US Army
Biological Warfare Laboratories. Laboratorium ini beroperasi di Fort Detrick,
Maryland, Amerika Serikat mulai 1943 dibawah kendali Komando Penelitian dan
Pengembangan Korps Kimia Angkatan Darat AS.
Penelitian Korps Kimia Angkatan Darat AS ini mengembangkan
biocontainment, dekontaminasi, dan sterilisasi gas, serta produksi agen
pemurnian program perang biologis AS. Namun, pada 1969 penelitian ini
dihentikan dan laboratorium tersebut ditutup.
Namun belakangan ini, setelah perang Rusia dan Ukraina pecah,
Kementrian Pertahanan Rusia mengungkapkan kepada masyarakat dunia mengenai temuan
laboratorium biologi milik Amerika di Ukraina.
Pihak Rusia mengungkkapkan jika mereka menemukan 30 laboratorium biologi di Ukraina yang sudah beroperasi
sejak tahun 2014 lalu.
Rusia juga mengklaim jika pihak Ukraiana mencoba memusnahkan
semua agan biologi yang ada di laboratorium setelah invasi di mulai.
Pihak Amerika memang telah membahtah klaim dari Rusia ini, namun jika memang benar jika Amerika melakukan penelitian senjata biologis, maka hal ini akan menjadi ancaman besar bagi dunia.
0 Komentar