Sejak presiden AS pertama menjabat pada 1789, ada 59 tokoh presiden yang telah menjabat. Di antaranya ada tokoh presiden yang dicatat sebagai presiden AS terburuk sepanjang sejarah. Sejak 1982, Siena College Research Institute (SCRI) menyurvei presiden AS mulai dari integritas hingga kemampuan mereka untuk berkompromi.
Berdasarkan survei SCRI tersebut, berikut 10 peringkat tokoh
presiden AS terburuk sepanjang sejarah, seperti dilansir CBS News: Baca juga: 4
Tokoh Sejarah Dunia Penyebab Kerugian Ekonomi Terbesar, Salah Satunya Mansa
Musa I
1. Andrew Johnson (1865-1869)
Sejarawan memberi Andrew Johnson peringkat terburuk secara
keseluruhan. Andrew Johnson mengisi posisi sebagai presiden ke-20 AS ketika
Abraham Lincoln dibunuh. Selama menjabat, ia bentrok dengan sesama Republikan
atas kebijakan Rekonstruksi setelah Perang Saudara. Andrew Johnson sering
mencoba untuk menghindari Kongres dan menjadi tokoh presiden AS pertama yang
menghadapi pemakzulan, tetapi dibebaskan.
2. James Buchanan (1857-1861)
Sejarawan telah mengkritik James Buchanan atas kepemimpinan
yang buruk. Tokoh presiden ke-18 AS ini tampaknya tidak bisa mengatasi besarnya
perpecahan Amerika atas perbudakan. Ia hanya mengabaikan perselisihan dan
membiarkan masalah perbudakan itu bercokol di tahun-tahun menjelang Perang
Saudara. Baca juga: 7 Tokoh yang Mati Dipenggal Selama Revolusi Perancis
3. Donald Trump (2017-2021)
Donald Trump mendapat lebel sebagai satu-satunya presiden AS
yang menghadapi pemakzulan dua kali. Dalam survei Siena, tokoh presiden ke-58
AS ini menerima peringkat terendah, 44 dari 44, dalam kategori integritas,
kecerdasan, dan kemampuan keseluruhan. Namun, menurut survei, Trump memiliki
faktor keberuntungan dengan peringkat tinggi, 10.
4. Warren G Harding (1921-1923)
Kepresidenan Warren G Harding diuntungkan oleh dorongan
ekonomi, sebagian didorong oleh pertumbuhan produksi massal mobil. Namun,
Warren G Harding memiliki skandal yang sangat mengganggu, terutama skandal
"Teapot Dome" yang terkenal di Amerika Serikat pada 1921 dan 1922,
karena kesepakatan penjualan lahan dan minyak rahasia. Hal itu membuat tokoh
presiden ke-34 AS ini berada pada peringkat kepemimpinan yang buruk dalam
kepresidenan AS. Baca juga: 7 Tokoh Sejarah yang Tumbuh Sebagai Seorang Yatim
Piatu
5. Franklin Pierce (1853-1857)
Sejarah telah menilai Franklin Pierce telah membuat
kebijakan yang justru membantu menempatkan bangsa Amerika Serikat menuju perang
saudara. Tokoh presiden ke-17 AS ini menandatangani undang-undang
Kansas-Nebraska, yang memungkinkan penduduk wilayah baru untuk memutuskan
legalitas perbudakan.
6. Millard Fillmore (1850-1853)
Millard Fillmore naik ke kursi kepresidenan pada Juli 1850
menggantikan posisi presiden ke-16 AS Zachary Taylor yang meninggal. Sejarawan
menyalahkan Millard Fillmore karena menandatangani Undang-Undang Budak Buronan,
yang mengharuskan budak yang melarikan diri dikembalikan menjadi budak.
Kebijakan kontroversial itu membuat Millard Fillmore tidak dipilih kembali
menjadi tokoh presiden AS selanjutnya oleh partainya. Baca juga: Kontroversi
Dwight D Eisenhower, Presiden AS era Perang Dingin
7. John Tyler (1841-1845)
John Tyler, wakil presiden pertama yang diangkat ke kursi
kepresidenan ketika pendahulunya meninggal, adalah pendukung kuat hak-hak
negara. Tokoh presiden ke-14 AS ini kemudian bergabung dengan Konfederasi
Selatan, sejumlah negara bagian selatan yang memisahkan diri dari Amerika
Serikat selama Perang Saudara Amerika.
8. Herbert Hoover (1929-1933)
Manajemen ekonomi Herbert Hoover yang buruk menurunkan
peringkat kepemimpinannya. Beberapa bulan setelah pemilihannya sebagai tokoh
presiden ke-36 AS, pasar saham jatuh dan AS berada dalam Depresi Hebat.
9. Benjamin Harrison (1889-1893)
Sejarawan telah menyalahkan Benjamin Harrison karena
keterampilan komunikasi dan kemampuan kepemimpinan yang buruk. Tokoh presiden
ke-26 AS ini mencoba memperbaiki masalah tarif yang tinggi, tetapi harga justru
naik dan tingkat kemakmuran jatuh.
10. Chester A Arthur (1881-1885)
Di antara beberapa sejarawan, Chester A Arthur mendapat
peringkat rendah karena kegagalannya untuk memastikan keadilan yang sama untuk
semua. Pemerintahan dari tokoh presiden ke-24 AS ini memberlakukan
undang-undang imigrasi pertama, yang mengecualikan orang-orang China serta
"orang miskin, penjahat, dan orang gila."
0 Komentar