Makin panjang daftar satwa yang masuk daftar kepunahan. Yang terbaru, 23 spesies, mulai dari burung, ikan, hingga kerang di Amerika Serikat dinyatakan punah.
Melansir BBC, Senin (4/10/2021), Badan Perikanan dan
Margasatwa Amerika Serikat (FWS) lalu mengusulkan untuk menghapus spesies
tersebut dari Undang-Undang Spesies yang terancam punah (ESA), yang melindungi
spesies-spesies terancam. Dua di antara spesies yang punah itu adalah burung
pelatuk paruh gading (Campephilus principalis) dan burung warbler bachman
(Vermivora bachmanii).
"Masing-masing dari 23 spesies ini mewakili kerugian
bagi warisan alam bangsa kita dan keanekaragaman hayati global," ujar
Birdget Fahey, pengawas spesies di FWS.
"Hal ini sebagai pengingat bahwa, kepunahan merupakan
konsekuensi dari perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia,"
tambahnya.
Pelatuk paruh gading pernah menjadi spesies burung pelatuk
terbesar di Amerika Serikat. Burung ini terakhir kali terlihat di Louisiana
pada 1944 dan pada 1967 spesies ini dinyatakan masuk ke dalam daftar terancam
punah.
Burung lainnya yang dinyatakan punah adalah burung warbler
bachman. Burung ini termasuk salah satu burung yang memiliki suara merdu dan
dinyatakan sebagai burung paling langka di Amerika Utara. Burung warbler
bachman termasuk ke dalam daftar burung yang terancam punah sejak 1967.
Baca juga: Profil dan Fakta Menarik Tentang ECHO PH, Tim Pemegang Juara M4 World Championship
Terlambat
Delapan spesies burung dari Hawaii dan kelelawar buah
mariana di Pulau Pasifik Guam juga termasuk ke dalam daftar spesies yang punah.
FWS menekankan bahwa perlindungan yang diberikan oleh ESA yang mulai berlaku
sejak 1973, telah terlambat untuk spesies-spesies ini.
FWS menambahkan, perlindungan ESA berhasil mencegah
kepunahan lebih dari 99 persen spesies yang terdaftar, dan perlu perlindungan
yang lebih ketat untuk spesies-spesies yang masih tersisa.
"Layanan ini secara aktif terlibat dengan beragam mitra
di seluruh negeri untuk mencegah kepunahan ke depannya, memulihkan spesies yang
terdaftar," ujar Martha Williams, Wakil Direktur Utama FWS.
"Undang-Undang Spesies Terancam Punah berhasil dalam
mencegah kepunahan dan menginspirasi beragam mitra untuk memenuhi tantangan
konservasi yang terus berkembang di abad ke-21," tambahnya.
The Lord God Bird
Dilansir dari The Washington Post, Senin (4/10/2021), burung
pelatuk paruh gading ini berjuluk The Lord God Bird. Julukan ini diberikan
karena ukurannya yang besar dan indah sehingga, ketika seseorang melihatnya
menyerukan nama Tuhan.
Burung ini memiliki bulu hitam dan putih, memiliki mata
kuning, dan jambul runcing. Burung pelatuk jantan memiliki jambul berwarna
merah, sedangkan betina berjambul hitam.
Punahnya burung pelatuk paruh gading ini menimbulkan
kesedihan bagi ilmuwan yang menuliskan kabar kepunahan burung ini.
"Ini bukan hal yang mudah. Hanya menulis kata-kata itu
(burung pelatuk paruh gading sudah punah) cukup sulit, aku butuh beberapa saat
(untuk menuliskannya)," ujar Amy Trahan, ahli biologi Dinas Perikanan dan
Margasatwa Amerika Serikat yang meninjau bukti dan menulis laporan terkait
spesies yang dinyatakan telah punah.
Baca juga: Profil dan Biodata Notnot, Lengkap Agama, dan Faktanya
Sejak 1800-an, burung pelatuk paruh gading telah mengalami
penurunan jumlah yang drastis. Burung ini banyak diburu oleh para penembak
untuk dijadikan koleksi pribadi dan dibuat topi. Sementara itu, pohon-pohon tua
tempat burung-burung bersarang diincar oleh para penebang.
Itulah hewan yang berasal dari Negara Amerika Serikat yang
telah dinyatakan punah. Sebaiknya mari kita jaga hewan – hewan yang dilindungi
agar tidak terancam punah. Semoga ulasan yang telah kami rangkum untuk anda
bermanfaat. Selamat membaca!
0 Komentar